(basa-basi dulu) disaat kemaren lusa, aku agak galau (btw aku manusia paling sering Galau xD) kalau galau bergini rasanya gak mau napa"in, malas hidup, malas gerak, tidur pun malas,gambar buka web pun juga malas. Yang kulakukan biasanya hanya mengosongkan pikiran, menaruh raga di kasur, dan menatap langit-langit dan kelama-lamaan terlelap dalam tidur.
Bangun" aku dibangunkan oleh seorang capung yang terjebak di kamarku (yg entah kenapa bisa masuk ke kamarku), krn aku buka tipe orang yg langsung 'on' ketika bangun, aku bengong sambil mengumpulkan nyawa" ku yg tertinggalan di dunia mimpi sambil mengamati perilaku capung, dan aku dapat inspirasi dan secicip cerita tak bermutu... "Capung yang terjebak"
======================================================================
(abaikan gambarnya.. sebenarnya mau gambar capung tapi gak mirip *otl* )Capung.. Itulah kau?
Kau yang melayang di angkasan, warna biru atau orange menjadi latar belakang dirimu
aku suka menatapmu terbang disana, bersama teman"mu
terbanglah tinggi (walaupun tidak setinggi burung, hati-hati dengan burung) terbanglah bersama teman-temanmu disana dan bersama jiwamuu
tapi...
capung..?
kenapa kamu disana?
kamu berada di kamarku? ke-empat sayapmu terus meronta" dan bergerak
kau terbang seperti biasa tapi..
kamu tidak di luar seperti biasa.. kamu dikamarku
kamar untuk manusia bukan untuk capung sepertimu
dirimu dan ke-empat sayapmu meronta", menatap ke luar, ke arah tamanku
kau terbang dengan sekuat tenaga dan kau tubruk jendela kamarku
Konyol...
Capung.. kamu berpikir bahwa kaca itu adalah pintu keluarnya
kau berpikir kekuatanmu bisa memecahkan halangan tersebut
padahal.. bukan itu jalan keluarnya
aku membukakan pintu kamarku agar kau bisa keluar,capung
tapi.. kamu tidak perduli, kamu terus menabrak kaca yang tidak mungkin kau pecahkan
capung.. kamu terus menabrak berkali", perpuluh" kali..
apakah km mau menabrak sampai kepala mungilmu pecah? atau sayap"mu layu? atau aku yang mati?
kamu tidak memerdulikan kebaikanku!
lihat.. Pintu" yang aku bukakan!
agar kamu bisa terbang keluar!
agar aku bisa menatapmu di bawah langit biru atau orange itu
Capung.. berhertilah berharap bahwa kaca itu akan pecah..
Pergilah.. cari pintu keluar yang lain
Lihatlah.. aku membukakanmu sebuah pintu
tapi kamu tetap tidak perduli...
Seakan-akan suaraku adalah debu kasamata..
Seakan-akan kebaikanku juga sebiji debu...
Tak perduli dan terus menabrak..
aku juga lelah, menantimu ke pintu yang aku bukakan
Apakah ini waktunya aku tidak perduli?
dan membiarkan dia memecahkan kepalanya (buka kaca, karena itu mustahil)
Padahal, aku ingin melihatnya.. terbang tinggi lagi
di bawah langit, diajak angin, pohon menyanyi
sekali lagi.. terbanglah keluar sana..
kamar manusia bukan tempatmu
berhertilah berusaha memecahkan kaca kokoh, carilah jalan lain, krn jalan lain sebenarnya sudah terbuka lebar untukmu......
end
============================================
Okey, agak ra ceto (rct)
Sedikit informasi..
sadar gak sih? kadang" kita seperti capunng tersebut.. Konyol sih Konyol..
tapi benarkan? terkadang kita menemukan sebuah jalan, yang kita pikir itu jalan keluar, padahal ternyata bukan sama sekali, ada halangan yg tidak mungkin kita laluin (bahkan Tuhan mungkin yang memberi halangan itu agar kita sadar kalau itu bukan jalan keluarnya), tapi karena kita sudah terlalu yakin itu jalan keluarnya, kita ngotot, berusaha melaluin halangan tersebut, bahkan tubuh hancurpun kita tidak perduli, kita butakan mata kita, kita tuli kan telingan kita, dengan mulut kita, kita caci semuanya, kita berusaha dan terus berusaha terus berusaha tanpa perduli yang lain.. tanpa melihat yang lain..
bahwa..
tepat di belakang kita, ada sebuah pintu.. yang terbuka lebar, kita tinggal perlu masuk tanpa susah payah.. Konyol.. ter-egoisan kita dan keyakinan kita membuat kita tidak bisa melihat pintu itu.. Padahal pintu tersebut tepat di belakang itu dan terbuka lebar.... Kita itu emang Konyol..
sebenarnya aku juga bergitu, aku ngotot pengen bisa ahli gambar, padahal gambarku tidak bagus atau mungkin di DNA-ku tidak ada DNA perseni, rasanya kayak org pengen mata biru padahal di dna keluarganya sama sekali tidak ada dna mata biru (
ada yang bilang "ayo lebih berusaha lagi" ada yang mengajari ku untuk melihat dari sisi lain, keduanya ajakan itu mengajari aku lebih sedikit dewasa (well, aku emang tipe anak yg msh terjebak di sifat anak kecil),
(ini gambar waktu aku depresi, karena aku pengen bisa jadi dewa gambar)
ada yang aku lupakan selama ini dan aku baru sadar pas detik ini. yang aku lupakan adalah Ternyata aku masih punya banyak manusia yang perduli padaku, saat aku depresi banyak yg mengajari aku jalan keluar dan macam", lucunya tidak semua orang aku kenal yang memberi tahu jalan keluar, banyak yang aku sekedar tahu atau bahkan sama sekali aku gak kenal, bahkan setiap inci kehidupanku ini memberi tanda jalan keluar, seperti capung yang terjebak ini..
Skrng, kita harus berjuang melihat semua tanda" jalan keluar baik dari teman atau orang yang tidak dikenal, atau keberadaan alam (binatang,hewan, sampai benda no-hidup). Tetaplah hati" sama kaca yang tidak bisa dipecahkan tapi kita juga harus tahu tidak semua masalah tidak bisa dipecahkan..
Ini yang paling membuat kita bingung dan tersesat
tidak bisa membedakan mana yang salah mana yang benar
tidak tahu 'ini masalah benar" tidak bisa dipecahkan dan Tuhan ingin memberi jalan lain yang lebih baik" atau "ini masalah emang susah tapi sebenarnya kita bisa pecahkan dengan berusaha keras"
Tidak ada yang tahu, yang tahu hanya diri kita sendiri, dan orang lain tidak bisa memberi jawaban hanya memberi tanda (seperti capung tersebut, aku tidak bisa menyuruh capung itu keluar, aku hanya memberi tanda dan membukakan pintu dan capung itu harus terbang sendiri ke pintu itu)
"Semua inci kehidupan ini yang memberi tanda jalan keluar, tetapi kita sendiri yang bisa menemukan jawaban jalan keluar itu!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar